Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri-Ciri Orang Yang Manipulatif, Mengapa Mereka Terlihat Menarik tapi Berbahaya?

Seorang pelaku yang memiliki sifat manipulatif atau yang biasa kita sebut Manipulator biasanya memiliki tingkat narsisme yang tinggi. 

Mereka meletakkan diri mereka di tengah dunia, dengan anggapan bahwa seluruh dunia harus tunduk kepada mereka. 

Ciri-Ciri Orang Yang Manipulatif, Mengapa Mereka Terlihat Menarik tapi Berbahaya?

Jika ada sesuatu yang tidak dapat mereka kendalikan, mereka akan menganggapnya sebagai musuh atau ancaman yang harus dihilangkan atau dikendalikan. 

Biasanya, manipulator seperti ini terlihat sangat menarik, karismatik, dan memikat - namun, sifat asli mereka akan terungkap saat mereka menghadapi kesulitan yang mengancam kenyamanan mereka. 

Jika kita mencoba untuk menetapkan batasan terhadap "spesies gelap" seperti mereka, biasanya mereka akan membalas bahwa orang lain yang egois karena tidak mau membuka pintu bagi mereka. 

Seorang manipulator seringkali memiliki ciri-ciri yang jela

1.Mereka cenderung fokus pada diri sendiri. 

2. Sering kali merasa sebagai korban, dan sulit menerima kesalahan. 

3. Karakteristik manipulator juga termasuk sering berbohong.

4. Tidak pernah mengakui kesalahan bahkan menuding itu kesalahan orang lain.

5. Memiliki karisma tinggi (love-bombing & flirty). 

6. Tidak menghormati batasan orang lain dan merasa takut akan penolakan. 

Semua ciri ini menunjukkan tingkat narsisme yang tinggi pada seorang manipulator.

Masih ada beberapa ciri lain yang dapat menggambarkan seorang manipulator, namun menurut saya, enam poin utama di atas sudah cukup untuk menjelaskan siapa dirinya.

Dalam rangka memahami ciri-ciri manipulasi seseorang, kita perlu memahami faktor-faktor latar belakang yang menyebabkannya. 

Menurut saya, pengalaman "pembuangan", "pembiaran", atau "pelecehan" dalam kehidupan pribadi, terutama dalam hubungan keluarga, dapat menjadi pemicu utama. 

Ketika seseorang mengalami trauma dan kekurangan kasih sayang dari orangtua, mereka belajar untuk bernegosiasi tanpa menyakiti perasaan orangtua yang mudah tersinggung. 

Seharusnya orangtua memberikan kasih sayang tanpa syarat kepada anak, bukan melakukan transaksi emosional. 

Ketika seseorang belajar bertahan hidup dengan cara tersebut, mereka akan terbiasa melakukan manipulasi terhadap orangtua, karena itulah yang mereka lihat dan pelajari dari orangtua mereka.

Tindakan yang dilakukan seseorang terhadap orangtuanya akan tercermin dalam perilaku mereka terhadap orang-orang di sekitarnya. 

Mereka cenderung menggunakan taktik manipulatif terhadap individu lain. 

Pada dasarnya, orang semacam itu hidup dalam ketakutan yang konstan. Oleh karena itu, seorang pelaku manipulatif sangat khawatir jika segala kata-kata dan tindakannya terbongkar ke publik. 

"Seperti mahluk penghisap darah yang takut terbakar oleh sinar matahari", begitu juga seorang narsis manipulatif ketika berhadapan dengan saksi-saksi yang mengawasinya. 

Jelas bahwa perilaku manipulatif mereka tidak dapat diterima. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyimpan bukti-bukti tertulis atau rekaman audio saat berinteraksi dengan mereka sebagai bentuk perlindungan dari upaya manipulasi.

Bagi mereka yang memiliki kecenderungan untuk melakukan manipulasi, tulisan ini mungkin akan mengungkap rahasia mereka. 

Namun, lebih baik bagi para manipulator untuk terungkap daripada menghadapi konsekuensi yang lebih berbahaya. 

Orang yang jujur dengan dirinya sulit untuk dimanipulasi karena mereka tidak akan tergoda oleh rayuan para pelaku manipulatif. 

Seperti seseorang yang ingin hidup sehat, mereka tentu tidak akan tergoda untuk membeli zat terlarang. 

Sebaliknya, seorang manipulator akan lebih mudah dimanipulasi, terutama oleh predator yang lebih kuat. 

Dunia gelap yang menjadi tempat tinggal para manipulator adalah fenomena yang sangat menakutkan. 

Jangan berpikir bahwa karena kita bisa memanipulasi "korban yang lebih lemah", kita sudah hebat. 

Hanya kebetulan saja korban tersebut lebih lemah, jika ada predator yang lebih kuat, maka manipulator yang lemah akan menjadi mangsanya.

Jangan lupa, di balik setiap perilaku manipulatif terdapat rasa takut yang disembunyikan oleh kedok kehebatan, kesombongan, dan daya tarik yang menarik. 

Orang yang jujur dengan dirinya dan bijaksana mampu melihat melampaui semua itu dan menemukan akar permasalahan yang sebenarnya. 

Mereka bukanlah "polos" atau tidak tahu apa-apa seperti domba yang diawasi oleh serigala. 

Namun ketika sudah dewasa, orang-orang jujur dengan diri sendiri yang paling berani menghadapi pelaku manipulatif, sebagaimana singa menghadapi serigala.

Posting Komentar untuk "Ciri-Ciri Orang Yang Manipulatif, Mengapa Mereka Terlihat Menarik tapi Berbahaya?"

close