Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Satu Alasan Yang Saya Pilih, Untuk Mencintai Seseorang Demi Menemukan Kebahagiaan Ketimbang Dicintai Penuh Dengan Luka

Tentu saja, memilih untuk mencintai adalah pilihan yang bijaksana. Meskipun menerima cinta dari seseorang itu akan memberikan kebahagiaan. 

Namun memberikan cinta kepada orang lain juga dapat membawa dampak kebahagiaan yang sama seperti dicintai. 

Karena cinta sejati tidak hanya tentang menerima, tetapi juga memberi tanpa pamrih. 

Semoga dengan mencintai, kita dapat merasakan kebahagiaan yang sebenarnya, dan mudah mudahan saya tidak salah dalam mencintainya.

Inilah Satu Alasan Yang Saya Pilih, Untuk Mencintai Seseorang Demi Menemukan Kebahagiaan Ketimbang Dicintai Penuh Dengan Luka

Beberapa waktu yang lalu, sekitar 6 bulan yang lalu, ada dua pria yang tertarik untuk menjalin hubungan ke arah jenjang pernikahan dengan saya. 

Pria pertama meminta bantuan kerabatnya untuk menanyakan kepada saya apakah saya siap untuk menuju pelaminan bersamanya. 

Kemudian, 4 bulan setelahnya, pria kedua juga berniat untuk melamar saya melalui temannya.

Mengingat usia saya saat itu hampir 24 tahun, saya merasa mungkin sudah waktunya untuk mempersiapkan diri dalam menjalani pernikahan dalam waktu dekat.

Mereka berdua pria yang baik namun sangat disayangkan, ketulusan hati mereka belum bisa menggetarkan hati saya.

Kenapa?

Sudah berlabuh tambatan lain di dermaga hati saya

Bukan hati saya yang dingin membeku tanpa mau melihat mentari yang lain, tetapi saya benar-benar ingin berjuang untuk orang yang istimewa yang berada di relung sanubari.

Meskipun saya seorang wanita yang kodratnya hanya menerima cinta, saya berfikir bahwa siapa pun dapat berjuang untuk cinta.

Karena pernikahan adalah sebuah ikatan yang sangat suci, saya ingin menjalani pernikahan dengan seseorang yang benar-benar aku kagumi sebagai sosok suami yang baik.

Saya ingin memilih pasangan hidup yang saya inginkan dan tentunya yang saya butuhkan untuk mengayomi dan melindungi saya.

Perasaan takut terus hadir jika harus menikah dengan seseorang yang tidak saya kenal baik, dan ragu ...

"apakah dia bisa menjadi sosok calon suami?"

"Apakah saya sanggup meladeninya"

"membersihkan bajunya" 

"menghidangkan makanan untuknya dan menyiapkan kopi pagi?"

Saya merasa bahwa hidup saya akan tercurahkan sepenuhnya untuknya dan rasanya saya tidak akan mampu melakukannya bersama pria yang bukan saya cintai😂

Namun, saya menyadari bahwa ketakutan saya mungkin tidak akan terjadi.

Terkadang, kita bisa menikah dengan seseorang yang pada awalnya belum kita cintai, tetapi setelah kita menjalani kehidupan pernikahan sehari-hari, perasaan yang berbeda bisa tumbuh di antara kita. 

Kebiasaan dan pengalaman bersama dapat membangun benih cinta di antara pasangan. Meskipun begitu, bagi saya pribadi, saya merasa bahwa risikonya terlalu besar.

Saya percaya bahwa cinta sejati tidak hanya tentang mengejar, tetapi juga tentang memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai. 

Saya yakin bahwa dengan berjuang demi orang yang saya cintai, saya akan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih siap untuk menjalani hubungan yang sehat dan bahagia.

Meskipun mungkin terdengar tidak biasa, saya yakin bahwa langkah ini adalah yang terbaik bagi saya. 

Saya tidak ingin menyesal di kemudian hari karena tidak berani mengungkapkan perasaan saya. Saya percaya bahwa dengan berjuang untuk cinta, saya akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati.

Saya siap untuk menghadapi segala kemungkinan dan resiko yang mungkin terjadi. 

Yang terpenting, saya akan tetap berpegang pada keyakinan bahwa cinta sejati layak untuk diperjuangkan. Saya akan terus berusaha dan berdoa agar segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana-Nya.

Terkait dengan hal tersebut, saya ingin berbagi sebuah kutipan yang sangat berarti bagi saya dan saya selalu berharap kepada Tuhan Allah SWT. 


Posting Komentar untuk "Inilah Satu Alasan Yang Saya Pilih, Untuk Mencintai Seseorang Demi Menemukan Kebahagiaan Ketimbang Dicintai Penuh Dengan Luka"

close