Janji Yang Hilang di Kota Kenangan
"Bei jika kamu berencana ke Pontianak, sebaiknya kita berjalan dari pusat kota hingga ke bandara..."
"Kenapa harus begitu?"
"Di Pontianak, ada kepercayaan bahwa pacaran harus diawali dengan cara seperti itu..."
Dikatakan bahwa belum dianggap resmi berpacaran dengan seseorang yang berasal dari kota Pontianak jika belum pernah pergi dari pusat kota ke bandara dan kembali lagi ke kota. saya pernah mengatakan hal itu kepada Pacar saya ketika saya masih berada di Jakarta.
Saya senang sekali menceritakan tentang kampung halaman saya padanya. Jalan-jalan yang jarang macet, sangat berbeda dengan Jakarta, belum lagi makanan-makanan yang rasanya luar biasa. Hal itu membuat Pacar saya tertarik untuk berkunjung ke sini.
Malam itu, setelah dia mengantarku pulang dari Citos, aku menahan tangis karena harus kembali ke Pontianak dan tidak bisa kembali lagi ke Jakarta. Pacar melihatku, menggenggam tanganku, dan mengatakan,
"Jangan khawatir, aku akan datang ke tempatmu juga. Tunggu aku ya."
Aku mengangguk sambil menerima pamitnya, berdiri di depan kos hingga dia dan kendaraannya hilang ditelan gelap malam.
Singkat cerita, saya dan Pacar bertemu di Jakarta saat saya sedang studi di sana. Kami menjalin hubungan yang baik dan memutuskan untuk berpacaran, namun saya harus kembali ke Pontianak karena masa studi saya telah selesai.
Kami akhirnya menjalani hubungan jarak jauh yang tidak aman. Kami terpaksa berkomunikasi secara virtual, baik melalui telepon maupun chatting, dan itu menjadi rutinitas yang tak pernah terlewatkan. Dengan begitu, saya selalu tahu bahwa Pacar saya selalu baik-baik saja di sana.
Suatu hari, Pacar mengatakan bahwa dia mendapat hari libur dan bisa datang menemuiku di Pontianak. Saya sangat senang mendengarnya. Saya sangat tidak sabar untuk bertemu dengannya, meskipun masih ada sebulan lagi sebelum dia datang.
Saya sudah memikirkan tempat-tempat yang ingin saya ajak dia ke sini. Saya sangat merindukan bisa berjalan bersamanya, meskipun hanya selama 3 hari saja.
Tanggal kedatangannya pun tiba. Senyumku mengembang sewaktu dia melihatku
Aku kangen sekali padanyaTak lama setelah itu, kami berangkat ke kota untuk makan malam.
Pacar sangat menyukai makanan di sini, karena tentu saja dia tidak akan menemukan makanan khas ini di Jakarta. Aku selalu senang menghabiskan waktu bersamanya.
Namun, suatu hari semuanya harus berakhir dengan tiba-tiba. Malam itu, setelah aku pulang dari bioskop menonton film Dilan, dia mengatakan bahwa dia ingin membicarakan sesuatu yang sangat serius dengan aku.
tertulislah kalimat-kalimat perpisahan yang tak pernah kusangka akan datang darinya
Dan pada akhirnya, dia memutuskan bahwa itu adalah keputusan terbaik baginya. Malam itu, saya merasa sedih.Kehilangan seseorang yang masih saya cintai, yang masih bisa saya rasakan dan ternyata sangat menyakitkan.
Tenanglah ...Suara pesawat itu perlahan-lahan menjauh dan hilang dari pendengaranku, menandakan bahwa semua akan berlalu dengan sendirinya, termasuk patah hati yang sedang ku rasakan ini.
Posting Komentar untuk "Janji Yang Hilang di Kota Kenangan"
Silahkan berkomentar dengan baik dan bermanfaat, Agar semua mendapatkan kebaikan dalam manfaat.