Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Bertahan Dalam Pernikahanku Dengan Cara Menemukan Kebahagiaanku Sendiri

Aku sudah memiliki banyak pengalaman - terlalu banyak bahkan, dan aku sudah paham berbagai macam karakter pria dan wanita dengan sifat-sifat yang unik dari mereka masing-masing. 

Aku pernah menjalin hubungan dengan banyak pria, dan aku benar-benar mengerti tentang mereka.

Aku yakin sekali bahwa selingkuh bukanlah salah satu faktor bahwa kita tidak mencintai pasangan kita. 

Kunci Bertahan Dalam Pernikahanku Dengan Cara Menemukan Kebahagiaanku Sendiri


Terkadang sebagai manusia, kita tidak menyadari bahwa jika kita mencintai seseorang, atau bahkan kita tidak mencintai seseorang. Terkadang kita sulit mendefisinikan antara cinta dan hormon.

Seseorang dapat terjerumus dalam perselingkuhan hanya karena pengaruh hormon. Hormon-hormon seperti andrenalin, dopamin, oksitosin, estrogen, endorfin yang muncul akibat kebosanan dalam pernikahan yang dijalani dapat berkumpul menjadi satu. 

Kemudian, orang tersebut mungkin mengira bahwa ia sedang jatuh cinta dan memulai hubungan yang melanggar aturan untuk beberapa waktu, hingga akhirnya hubungan tersebut berakhir dan orang tersebut merasa sakit hati untuk sementara waktu, sampai akhirnya hormon-hormon tersebut menghilang. 

Tidak lama kemudian, orang tersebut menyadari, "Kenapa dulu aku begitu tergila-gila dengan orang itu?"

Setelah itu, orang tersebut menjalani kehidupan yang membosankan dengan pasangannya dengan cara dan pola pikir yang baru, dan ia merasa bahagia.

Aku pernah mendapati hal buruk di mana suamiku berselingkuh, dan aku menemukannya sedang bermesraan di mobil. 

9 tahun yang lalu. mentalku masih rapuh, terlalu mencintai, posesif, dan pengendalian diriku masih buruk. 

Meskipun sebenarnya aku ini normal, tapi menurutku dulu aku memiliki kualitas mental yang buruk. 

Kerap kali aku mengecek secara berkala ponselnya di setiap harinya, selalu memeriksa kegiatannya walaupun saat dia sedang bekerja. 

namun apa daya, yang kulakukan selama ini tidak membuat dia kapok untuk selingkuh, dan itu sangat menyakitkan bagiku.

Tapi setelah aku berhasil mendapatkan kembali suamiku, aku lebih memilih untuk mempertahankannya. 

Aku mempertimbangkan tidak lagi untuk selalu memeriksa ponselnya dan kegiatannya seperti dulu. 

Meskipun begitu, terkadang aku masih suka meneleponnya di waktu dia sedang bekerja, dan jika dia tidak menjawab panggilan teleponku, pastinya aku selalu khawatir. 

Aku berusaha untuk tidak berfokus kepadanya, meskipun terkadang sulit, hanya bisa berserah diri saja dan berdamai dengan diri sendiri.

Di pertengahan tahun 2020, aku menemukan hal yang membuatku berfokus ke diri sendiri dan aku sangat bahagia. ketika itu tanpa sengaja aku menemukan lagu ini:


Lagu ini sungguh menginspirasi, mengubah perspektifku terhadap kehidupan, keluarga dan pasangan.

Semua Manusia pasti bisa menjadi baik. Situasi bisa menjadi baik. Hati pun bisa menjadi baik. Badai pun pasti akan terlewati. Aku harus tetap kuat dan siap untuk menghadapi segala sesuatunya.

"Saya telah memutuskan untuk tidak lagi bergantung sepenuhnya pada suami saya, pikiran saya harus bebas, dan saya juga harus memberinya kebebasan"

Bukankah itulah esensi cinta sejati? Suami saya bukanlah milik saya - dia adalah individu yang merdeka, yang terikat oleh pernikahan dan memiliki tanggung jawab terhadap saya dan anak anak. 

Namun, dia bukanlah objek yang bisa saya kendalikan - dia berhak untuk bahagia, sama seperti saya juga berhak untuk bahagia.

Saya telah berhasil mengatasi dan melewati kesedihan mentalitas yang membuat hari saya begitu buruk. Selama dia kembali dan bertanggung jawab pada keluarga kami, mencintai anak-anak kami, itu sudah lebih dari cukup. 
Saya merasa bahagia dengan cara saya sendiri, dan tidak ingin tergantung pada kebahagiaan saya dengan orang lain
Saya tidak ingin memiliki pikiran yang tidak mempercayai seperti dulu. Saya akan mencintainya dengan cara saya sendiri, dan saya yakin dia juga akan mencintaiku dengan caranya sendiri.

Hidup ini membutuhkan "seni" dalam menata kehidupan. Seni kehidupan ini melibatkan semua hal yang membuat segala aspek kehidupan berjalan dengan harmonis dan menyenangkan, serta tidak menyakiti siapa pun, terutama pasangan atau anak-anak. 

Jika ada yang menanyakan apa rahasia keberlangsungan pernikahanku, aku akan memberikan jawaban yang mungkin sedikit nyeleneh bagi kalian:

1. Cari kebahagiaanmu sendiri. Jangan pernah berharap suamimu akan selalu setia. Hiduplah seperti gelas yang penuh, yang bisa memberikan kebahagiaan kepada pasanganmu, bukan gelas kosong atau setengah penuh yang mengharapkan pasanganmu untuk mengisinya.

2. Jangan terlalu ingin tahu tentang urusan personal pasanganmu. Izinkan dia untuk bekerja dan menemukan cara untuk mengisi waktu luangnya sendiri. Jika dia benar-benar mencintaimu dan bertanggung jawab terhadap keluarga, dia akan kembali dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anakmu. Namun, jika dia memilih untuk pergi dan meninggalkanmu, itu berarti dia tidak pantas untukmu. Biarkan dia pergi, atau kamu pun bisa pergi dengan menginjakkan kakimu dengan tegar di depannya.

3.Kalau dia kepergok selingkuh tapi dia ingin tetap bersamamu dan mau tetap bertanggung jawab atas hidupmu, kamu harus mempertimbangkan dengan hati-hati. Lihatlah hidupmu dan keluargamu selama kamu bersama dia. Apakah kamu pernah merasa khawatir tentang apa yang akan kamu makan besok? Apakah kamu pernah mengalami kekurangan atau penderitaan? Apakah anakmu bisa sekolah dengan baik dan bisa jajan? Apakah hidupmu nyaman?

Jika hidupmu nyaman dan dia tidak pernah membuatmu menderita dan kekurangan secara finansial, maka nikmatilah hidupmu. 

Tetapi, penting untuk diingat bahwa kebahagiaan tidak hanya tergantung pada kenyamanan materi. 

Pertimbangkan juga nilai-nilai, kepercayaan, dan kebahagiaan emosional dalam hubunganmu. 

Jika kamu merasa bahwa kepercayaanmu telah terluka dan kamu tidak lagi merasa bahagia bersamanya, maka pertimbangkanlah untuk mengevaluasi kembali hubunganmu. 

"Ingatlah bahwa kamu pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaan yang sejati"

Pernikahan harus didasarkan pada tanggung jawab dan komitmen yang kuat. dan aku bukanlah orang yang materialistis, jadi aku percaya bahwa cinta ketika masa remaja dan semua hormon itu hanya ada di masa lalu yang tidak pantas dibawa ke dalam pernikahan yang telah berlangsung lebih dari 10 tahun. 

Perasaan manusia bisa berubah, dan itulah kenyataannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun pernikahan kita berdasarkan pondasi yang kokoh, yaitu tanggung jawab dan komitmen yang tulus.

Aku sama sekali tidak peduli apakah suamiku berselingkuh di belakangku. Selama dia tidak membawa selingkuhannya ke hadapanku, atau menularkan penyakit, dan tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadapku dan anakku, aku tidak peduli. 

Aku ingin hidup dengan perasaan aman bersamanya, dan dia juga merasa aman bersamaku. 

Tidak ada lagi kecurigaan, memeriksa ponsel dan segala macamnya, atau merasa gelisah karena panggilan tidak diangkat. 
Aku tidak ingin perasaan buruk itu mengganggu kesehatan mentalku
Mungkin kalian berpikir aku tidak waras, tapi aku merasa bahagia. Atau mungkin kamu berharap aku mengubah cara berpikirku, 

tapi... Aku, suami, dan anak-anakku merasa bahagia, dan kami memiliki hubungan yang hangat dan penuh cinta

Posting Komentar untuk "Kunci Bertahan Dalam Pernikahanku Dengan Cara Menemukan Kebahagiaanku Sendiri "

close