Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Gaslighting dan Cara Mengatasinya dalam Hubungan

Saya merasa bahwa gaslighting adalah bentuk manipulasi yang sangat merugikan. Menurut saya, gaslighting bahkan lebih berbahaya daripada Guilt Tripping. Yang membuatnya mengerikan, terkadang si pelaku tidak menyadari tindakannya. Hal ini sering terjadi dalam hubungan di mana kedua belah pihak memiliki kekuatan yang tidak seimbang.

memahami gaslighting dan cara mengatasinya dalam hubungan

Ketidakseimbangan ini dapat timbul dari beberapa faktor:

1. Korban mengalami trauma psikis pada masa kecilnya.

2. Korban seringkali ditekan secara psikis sejak usia dini.

3. Korban tidak memiliki lingkaran dukungan emosional yang memadai.

4. Korban memiliki peran atau posisi yang rendah dalam hubungan, misalnya terdominasi secara ekonomi atau finansial.

Gaslighting adalah istilah yang berasal dari film psychological thriller. Jika Anda belum menonton film ini, tokoh Gregory Anton / Sergis Bauer melakukan manipulasi psikis terhadap Paula Anton yang memiliki trauma masa kecil karena bibinya dibunuh.

memahami gaslighting dan cara mengatasinya dalam hubungan charles boyer

Praktek Gaslighting ini sangat luas dan beragam. Salah satu bentuk yang paling berbahaya adalah ketika kita merasa bingung dan selalu bertanya-tanya: Apa yang salah dengan diri saya?


Film pendek di atas merupakan contoh yang paling kompleks dari Gaslighting. Anda seringkali dituduh melakukan sesuatu yang bahkan Anda sendiri tidak yakin pernah melakukannya. Seperti dalam film pendek tersebut, manipulasi realita terlibat di mana subjek tidak ingat melakukan hal-hal yang dituduhkan.

Tentu saja, ada bentuk lain dari Gaslighting yang lebih sederhana. Misalnya, ketika pasangan Anda menyalahkan Anda atas sesuatu yang sebenarnya tidak Anda lakukan, dan membuat Anda merasa bersalah tanpa alasan yang jelas. Itu juga merupakan bentuk manipulasi emosional yang tidak sehat.

Misal :

Pasangan Kamu : Kamu kok repot-repot memikirkan hal ini? Apa kamu merasa cemburu ya? Apakah aku tidak boleh berteman dengan teman pria?

Kamu : Tapi kamu tahu sendiri bahwa kamu berbohong.

Pasangan Kamu : Tapi sekarang apa bedanya berteman dengan wanita atau pria? Mereka hanya teman. Pokoknya teman.

Kamu : Tapi dia adalah mantanmu.

Pasangan Kamu : Nah, itulah masalahnya! Kamu tidak suka jika aku berteman dengan mantan. Bukan karena teman. Kalau aku berteman dengan pria yang bukan mantan, seperti Didik misalnya, teman kuliah. Aku pernah keluar dengan dia, kamu tidak keberatan kan?

Kamu : Terserah kamu aja deh😌

Bayangkan jika suatu hari kejadian yang sama terulang. Berbohong dan bertemu dengan mantan. Seringkali, percakapan biasa akan berlanjut ke arah manipulasi Gaslightling yang rumit. 

Misal:

Pasangan Kamu : Kamu tuh begitu. Akhir-akhir ini sangat posesif. Suka main dengan ponselku.

Kamu : Tetapi itu karena kamu pernah berbohong tentang bertemu dengan teman.

Pasangan Kamu : Intinya teman kan? Tidak ada apa-apa kan? Meskipun berbohong, aku tidak merasa seperti itu karena aku ingat aku mengatakan teman pria, jadi akar masalahnya tetap kamu yang posesif.

Lalu sebenarnya siapa yang salah?

Di film pendek yang sama, contoh bisa dilihat pada menit 15:45.

Klik untuk langsung skip ke menit 15:45.

Saya mengerti betapa rumitnya topik Gaslighting ini. Definisinya memang berbeda-beda bagi setiap orang, namun polanya kurang lebih sama.

Terkadang, ada situasi di mana intensi dan motif Anda diubah-ubah oleh pasangan tanpa alasan yang jelas. Padahal, Anda yakin bahwa bukan itu yang Anda maksud.

Yang mengerikan, terkadang kita tidak menyadari bahwa kita menjadi korban, atau bahkan menjadi pelaku. Puncaknya, kita merasa bahwa ada yang salah dengan kita, bahwa kita adalah orang yang paling buruk, yang paling tidak beruntung.

Bagaimana caranya menghindari semua ini? 

Tentu saja, menghindari situasi seperti itu bisa dilakukan dengan cara yang berbeda. Salah satunya adalah dengan tidak terlalu menyendiri. Cobalah untuk memiliki teman-teman dan lingkaran yang bisa dipercaya. Mereka akan selalu mendukung Anda, bahkan ketika Anda melakukan kesalahan. Mereka tidak akan menjustifikasi perilaku buruk Anda, namun tetap memberikan dukungan. Lingkaran seperti ini memang sulit ditemukan.

Cara lainnya adalah dengan membangun sikap kritis dan tidak acuh. Misalnya, jika ada percakapan yang membuat Anda merasa tidak nyaman, Anda bisa menyelesaikannya dengan cara yang jujur dan terbuka. Dengan begitu, Anda bisa menghindari gaslighting dan tetap memperkuat prinsip-prinsip Anda.

contoh percakapan yang saya buat di atas sebenarnya dapat diselesaikan dengan percakapan di bawah ini:

Pasangan Anda : Lho, tapi sekarang apa bedanya mau teman wanita atau pria?    Kan teman. ya pokoknya teman.

Anda : Oh benar. Memang tidak ada bedanya. Kecuali jika kamu berbohong!!

Pasangan Anda : Hmmm

Anda : Intinya berbohong. Kamu bebas keluar dengan siapapun, itu hakmu. Aku mungkin merasa cemburu jika kamu keluar dengan mantan? Iya. Tapi aku            sadar bahwa itu adalah hakmu. Pokoknya JUJUR!

Dengan demikian, gaslighting dapat terpatahkan. Dan kuatkan juga prinsip Anda.


Posting Komentar untuk "Memahami Gaslighting dan Cara Mengatasinya dalam Hubungan"

close