Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dari Status TKW Ke Status Seorang Istri, Perjalanan Cinta Ratna Menemukan Belahan Jiwanya Yang Bikin Baper

Ratna, gadis manis asal Surabaya, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis seperti ini. 

Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, ia memberanikan diri untuk merantau jauh ke Hongkong sebagai tenaga kerja wanita. 

Dari Status TKW Ke Status Seorang Istri, Perjalanan Cinta Ratna Menemukan Belahan Jiwanya Yang Bikin Baper

Awal Perjalanan Ratna

Mengejar Mimpi di Negeri Asing

Keputusan ini ia ambil setelah lulus dari sekolah kejuruan, dengan harapan bisa membantu perekonomian keluarganya yang pas-pasan.

Sebelum berangkat ke Hongkong, Ratna harus mengikuti pelatihan bahasa Kanton selama 3 tahun di kotanya. 

Selama masa pelatihan itu, ia bekerja menjaga kios pulsa milik pakdenya. 

Meski hanya dibayar Rp 750.000 per bulan, Ratna selalu bersyukur. Setidaknya ia bisa membantu orangtuanya walau sedikit, pikirnya.

Alhamdulillah, lumayan buat jajan sama beli buku,

ujar Ratna sambil tersenyum manis, matanya berbinar-binar membayangkan petualangan baru yang akan ia jalani.

Perjuangan di Negeri Asing

Hari-hari pertama di Hongkong terasa berat bagi Ratna. Ia harus beradaptasi dengan budaya dan bahasa yang berbeda. 

Belum lagi pekerjaan sebagai asisten rumah tangga yang menuntut tenaga ekstra. 

Namun, Ratna tetap tegar dan berusaha memberikan yang terbaik.

Sabar, Ratna. kamu harus inget kenapa kamu bisa bekerja disini,

ia selalu menyemangati dirinya sendiri setiap kali merasa lelah.

Kerinduan yang Menghantui

Jauh di Mata, Dekat di Hati

Sembilan tahun berlalu sejak Ratna pertama kali menginjakkan kaki di Hongkong. 

Selama itu, ia hanya bisa pulang setiap tiga tahun sekali saat Idul Fitri. 

Kerinduan pada keluarga dan kampung halaman semakin hari semakin menumpuk, membuat Ratna sering merasa lelah dan depresi.

Kadang rasanya pengen nangis aja kalo inget rumah, bisiknya lirih saat video call dengan adiknya, Retno.

Meski ada beberapa teman sesama TKW asal Surabaya, bahkan dua orang dari desanya yang juga bekerja di Hongkong, Ratna tetap merasa kesepian. 

Hari-harinya hanya diisi dengan rutinitas bekerja yang monoton.

Melihat Teman-teman Merajut Asa

Satu per satu, teman-teman Ratna di desa mulai menikah dan memiliki anak. 

Ia sering melihat foto-foto bahagia mereka di media sosial, membuat hatinya sedikit mencelos. 

Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, Ratna bahkan belum pernah memiliki teman dekat pria.

Ya Allah, kapan ya giliranku?

gumamnya pelan sambil menatap layar ponsel yang menampilkan foto bayi lucu milik sahabatnya.

Kawan Lama Menebar Benih Cinta

Pesan Tak Terduga

Suatu hari, ponsel Ratna berdering. Ada notifikasi WhatsApp dari nomor yang tidak ia kenal. Penasaran, ia pun membuka pesan tersebut.

Hai Ratna, masih ingat aku? Ini Adit, kakak kelasmu waktu SMP dulu.

Jantung Ratna berdegup kencang. Tentu saja ia ingat Adit! Cowok populer yang jago main bola itu dulu sering bikin para cewek, termasuk dirinya, baper habis-habisan.

Eh, Kak Adit. Iya inget dong. Gimana kabarnya? balas Ratna dengan tangan gemetar.

Obrolan yang Menghangatkan Hati

Sejak hari itu, Ratna dan Adit rajin bertukar pesan setiap hari. 

Mereka mengobrol tentang banyak hal, dari kenangan masa SMP hingga kehidupan masing-masing saat ini. 

Ratna selalu menunggu-nunggu waktu senggang dari pekerjaannya untuk bisa membalas pesan Adit.

Suatu hari, Adit bertanya, 

Ratna, cowok yang kamu suka itu yang seperti apa sih?

Dengan malu-malu, Ratna menjawab, 

Hmm... Yang agresif dan sat set sat set gitu deh, Kak.

Adit tertawa membaca jawaban Ratna. 

Wah, kebetulan banget. Aku orangnya memang agresif lho😉 balasnya dengan emoji kedip. 

Kejutan Manis dari Kampung Halaman

Kabar Menggemparkan

Seminggu kemudian, Ratna mendapat pesan dari adiknya, Retno.

Mbak, ada yang ngaku pacarnya mbak main ke rumah nih!

Ratna kaget bukan main. Pacar? Siapa? Ia kan tak punya pacar!

Hah? Siapa, No? tanya Ratna penasaran.

Namanya Kak Adit, Mbak. Ganteng banget😍💓 Warga desa pada heboh lho. 

balas Retno dengan emoji love eyes bertebaran.

Lamaran yang Tak Terduga

Ternyata, Adit sengaja datang ke rumah Ratna untuk meminta izin melamarnya. 

Ia bahkan sudah membicarakan niatnya pada orangtua Ratna. Tentu saja, hal ini membuat geger seisi desa.

Ratna, aku tahu ini mendadak. Tapi aku serius sama kamu. Kamu mau kan jadi istriku?

tanya Adit saat video call dengan Ratna malam harinya.

Air mata Ratna menetes. Ia tak menyangka akan mendapat lamaran seperti ini. 

Iya, Kak. Aku mau, jawabnya dengan suara bergetar bahagia. 

Perjuangan Menuju Hari Bahagia

Izin yang Dinanti

Proses mendapatkan izin pulang untuk menikah tidaklah mudah bagi Ratna. 

Ia harus menunggu enam bulan lamanya sebelum akhirnya Kedutaan Indonesia mengizinkannya pulang untuk pernikahannya.

Sabar ya, Ratna. Sebentar lagi kita bisa bersama, hibur Adit setiap kali Ratna merasa putus asa.

Drama Kecil Sebelum Kebahagiaan Besar

Tentu saja, kepulangan Ratna tidak lepas dari drama. 

Majikan dan anak-anaknya sempat keberatan melepas Ratna yang sudah mereka anggap seperti keluarga sendiri.

Ratna, kamu yakin mau berhenti kerja? Gajimu di sini kan besar, bujuk majikannya.

Namun, Ratna sudah mantap dengan keputusannya. 

Maaf, Ny. Lee. Saya sudah memutuskan untuk menikah dan kembali ke Indonesia," jawab Ratna dengan tegas namun sopan.

Akhir yang Bahagia

Janji Manis Sang Pujaan Hati

Sebelum hari pernikahan tiba, Adit berkata pada Ratna, 

Sayang, memang gajiku tidak sebesar gajimu di Hongkong. Tapi percayalah, aku pekerja keras. Aku akan berusaha membahagiakanmu.

Ratna tersenyum lembut. 

Aku tidak peduli soal gaji, Kak. Yang penting kita bisa bersama. Bawa aku ke mana saja, bahagiakan aku, dan sayangi aku. Itu sudah lebih dari cukup, balasnya penuh cinta.

Pesta Penuh Kebahagiaan

Akhirnya, hari yang dinanti-nanti pun tiba. 

Ratna dan Adit mengucap janji suci di hadapan keluarga dan seluruh warga desa. Suasana pesta pernikahan mereka begitu meriah dan penuh kebahagiaan.

Alhamdulillah, akhirnya kamu bisa menemukan jodohmu, Nak, ucap ibu Ratna sambil memeluk putrinya dengan mata berkaca-kaca.

Awal Baru Yang Penuh Harapan

Setelah menikah, Ratna memutuskan untuk tidak kembali ke Hongkong. 

Ia ingin fokus pada kehidupan barunya bersama Adit, terlebih lagi dengan kabar bahagia yang baru saja ia terima.

Kak, aku hamil, bisik Ratna malu-malu pada Adit suatu pagi.

Adit langsung memeluk istrinya erat. 

Alhamdulillah! Terima kasih, sayang. Kamu sudah memberiku kebahagiaan yang tak terhingga, ucapnya penuh haru.

Kebahagiaan Setelah Penantian Panjang

Kisah Ratna membuktikan bahwa cinta sejati bisa datang kapan saja dan dari mana saja. 

Perjuangannya sebagai TKW selama bertahun-tahun akhirnya berbuah manis dengan hadirnya Adit dalam hidupnya. 

Kini, Ratna bisa tersenyum bahagia, menanti kelahiran buah hatinya sambil ditemani sang suami tercinta.

Bagi para TKW di luar sana, jangan pernah menyerah pada mimpi kalian. 

Percayalah, kebahagiaan pasti akan datang pada waktunya. 

Seperti Ratna yang akhirnya menemukan cintanya setelah penantian panjang, kalian pun pasti akan menemukan kebahagiaan kalian sendiri.

Semoga kisah Ratna bisa menjadi inspirasi dan penyemangat bagi kita semua. 

Bahwa di balik perjuangan dan air mata, selalu ada kebahagiaan yang menanti untuk diraih.

Posting Komentar untuk "Dari Status TKW Ke Status Seorang Istri, Perjalanan Cinta Ratna Menemukan Belahan Jiwanya Yang Bikin Baper"

close