Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menghadapi Kehidupan Sebagai Single Parent: Kisah Pilu Seorang Ayah Yang Kehilangan Istri Tercinta, Setelah Berjuang 4 Tahun!

Hidup membawaku pada takdir yang begitu menyakitkan. Istriku adalah belahan jiwaku harus berjuang melawan kanker selama empat tahun lamanya. 

Menghadapi Kehidupan Sebagai Single Parent: Kisah Pilu Seorang Ayah Yang Kehilangan Istri Tercinta, Setelah Berjuang 4 Tahun!

Setiap hari,, aku menyaksikan perjuangannya yang luar biasa. Meski kondisinya semakin memburuk, semangat juangnya tetap membara. 

Bahkan .. di saat-saat terakhirnya!

Kisahku di Saat Patah Hati

Berjuang Melawan Kanker 

dia menyanyikan lagu Anji Menunggu Kamu dengan suara parau yang memilukan.

Lihat aku, sayang

Yang telah berjuang

Menunggumu datang

Menjemputku pulang

Lirik itu seakan mewakili rintihan hatinya yang terdalam dan menantiku untuk menjemputnya ke tempat yang lebih indah. 

Terlepas dari penderitaan kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Sempat divonis sembuh😂 

Namun kanker kembali menjalar dengan kejam ke hati, paru-paru dan tulang belakangnya. 

Aku yang pertama kali membaca hasil diagnosa dari laboratorium. 

Meski bukan seorang ahli medis, membaca berulang kali dan mendengarkan diagnosa dokter membuat feelingku terhadap hasilnya mendekati kebenaran dan memang benar adanya.

Menyaksikan Kepergian Tulang Rusuk'ku

Siang itu,, aku bergegas dari rumah orang tuaku menuju rumah sakit tempat dia dirawat. 

Perjalanan yang terasa begitu jauh kira-kira sekitar tiga jam lamanya. 

Selama perjalanan, aku memutar lagu-lagu kesukaannya dan berharap dapat memberikan sedikit kekuatan untuknya. 

Ketika sesampainya di rumah sakit, tubuhnya sudah menolak infus dan akhirnya koma. 

Di dalam ruangan ICU yang sunyi😓 hanya ada aku dan dia. 

Aku bukanlah manusia pertama yang melihatnya bernafas di dunia ini tetapi aku menjadi manusia satu-satunya yang menyaksikan dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Hatiku hancur berkeping-keping dia adalah almarhum istriku tercinta, yang telah memberikanku seorang anak perempuan bernama Nita. wajahnya sangat mirip dengannya. 

Saat itu😂 duniaku seakan runtuh. Aku harus membesarkan Nita sebagai single parent. 

Merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang seperti janjiku padanya.

Kehilangan Pelipur Lara Yang Tak Kunjung Sembuh

Aku mengundurkan diri dari pekerjaanku sebagai kontraktor dan memilih berbalik arah membuat konten di TikTok. 

Aku tahu merawat anak tanpa seorang ibu adalah sangat berat tetapi alhamdulillah anakku mengerti dan sekarang dia sudah duduk di sekolah dasar.

Terkadang dia masih sering menanyakan kembali, bagaimana ibunya bisa sakit dan meninggal dunia? 

Melihat air matanya yang mengalir, hatiku semakin teriris. Nita sering menangis sendiri ketika merindukan ibunya lalu mencariku dan memelukku erat. 

seakan aku adalah pegangan terakhirnya di dunia ini.

Nita pernah mengenalkanku kepada wali kelasnya yang masih single, hanya saja hatiku masih terlalu rapuh untuk membuka lembaran baru. 

Aku masih terjebak dalam kenangan manis bersama mendiang istriku, Seakan dia masih di sini dan aku masih merasakan hangatnya ketika dia masih ada.

Merasakan lezatnya masakannya yang selalu kunanti. 

Oh Tuhan,,, tempatkan dia di tempat-Mu yang terbaik, sebagai balasan atas ketulusan cintanya yang begitu besar.

Melangkah Perlahan dengan hempasan Cinta

Meski kehilangan sosok istri tercinta, aku berusaha tetap kuat dan menjadi sosok ayah yang baik bagi anakku. 

Setiap hari aku selalu diingatkan akan kenangan manis bersama istriku melalui wajah anakku yang sangat mirip dengannya. 

Raut wajahnya, senyumnya, tawa riangnya, semuanya begitu serupa dengan almarhum istriku. 

Aku akan selalu mengenang cinta sejati kami, perjuangan melawan kanker yang kami hadapi bersama, dan ketulusan hatinya dalam mendampingiku hingga akhir hayatnya.

Meski luka kehilangan ini begitu dalam, aku mencoba melangkah perlahan. 

Kisah cinta kami mungkin telah berakhir di dunia fana ini, tetapi ikatan cinta kami akan abadi bagai air di lautan

Dia akan selalu hidup di hatiku dan menjadi sumber kekuatan bagiku untuk terus berjuang demi masa depan anak kami. 

Meski aku patah hati, aku akan bangkit demi cinta kami yang akan kekal selamanya.

Posting Komentar untuk "Menghadapi Kehidupan Sebagai Single Parent: Kisah Pilu Seorang Ayah Yang Kehilangan Istri Tercinta, Setelah Berjuang 4 Tahun!"

close